A. Judul : Struktur Kristal
B. Tujuan :
-
Mempelajari bagaimana atom atau ion dalam zat padat dengan menggunakan bola pimpong
-
Mempelajari kubus berpusat badan, kubus berpusat muka, sruktur NaCl dan struktur CsCl
C. Dasar Teori
Kristal
merupakan susunan atom-atom yang teratur dalam ruang tiga dimensi.
Keteraturan susunan tersebut terjadi karena kondisi geometris yang harus
memenuhi adanya ikatan atom yang berarah dan susunan yang rapat.
Walaupun tidak mudah untuk menyatakan bagaimana atom tersusun dalam
padatan, namun ada hal-hal yang diharapkan menjadi faktor penting yang
menentukan terbentuknya polihedra koordinasi susunan atom-atom.
Kristal
merupakan zat padat akan tetapi zat padat tidak selalu berstruktur
Kristal. Zat padat dikatakan berstruktur kristal jika atom-atom
penyusunnya tertata secara teratur dan periodik.
Kisi ruang (space lattice)
adalah susunan titik-titik dalam ruang tiga dimensi di mana setiap
titik memiliki lingkungan yang serupa. Titik dengan lingkungan yang
serupa itu disebut simpul kisi (lattice points). Simpul kisi dapat disusun hanya dalam 14 susunan yang berbeda, yang disebut kisi-kisi Bravais.
Jika atom-atom dalam kristal membentuk susunan teratur yang berulang
maka atom-atom dalam kristal haruslah tersusun dalam salah satu dari 14
bentuk kisi-kisi tersebut. Perlu dicatat bahwa setiap simpul kisi bisa
ditempati oleh lebih dari satu atom, dan atom atau kelompok atom yang
menempati tiap-tiap simpul kisi haruslah identik dan memiliki orientasi
sama sesuai dengan pengertian simpul kisi. Karena kristal yang sempurna
merupakan susunan atom secara teratur dalam kisi ruang, maka susunan
atom tersebut dapat dinyatakan secara lengkap dengan menyatakan posisi
atom dalam suatu kesatuan yang berulang. Kesatuan yang berulang di dalam
kisi ruang itu disebut sel unit (unit cell). Jika posisi atom dalam padatan dapat dinyatakan dalam sel unit ini, maka sel unit itu merupakan sel unitstruktur kristal.
Rusuk dari suatu sel unit dalam struktur kristal haruslah merupakan
translasi kisi, yaitu vektor yang menghubungkan dua simpul kisi.
Dalam
membentuk padatan (membeku) atom-atom gas mulia tersusun dalam susunan
yang rapat. Konfigurasi yang mantap dari gas mulia menjadi konfigurasi
yang cenderung untuk dicapai oleh
unsur-unsur lain dalam membentuk ikatan atom. Selain gas mulia, atom
metal juga membentuk susunan rapat dalam padatan. Hal disebabkan karena
ikatan metal merupakan ikatan tak berarah. Syarat utama yang harus
dipenuhi dalam membentuk padatan adalah terjadinya susunan yang rapat.
Tiga sel satuan yang paling banyak dijumpai pada metal (dan gas mulia
dalam keadaan beku) adalah FCC, HCP, dan BCC.
Pada
umumnya zat padat terdiri dari susunan yang teratur dari atom, molekul
atau ion. Jika setiap partikel penyusun dinyatakan sebagai titik, maka
struktur Kristal dapat dinyatakan sebagai suatu pola teratur yang
berulang dan di sebut kisi Kristal.
Dalam
eksperimen ini, dipelajari bagaimana atom, ion itu tersusun dalam zat
padat, dengan menggunakan bola pimpong. Srtruktur Kristal yang
dipelajari dalam eksperimen adalah kubus berpusat badan, kubus berpusat
muka, struktur NaCl dan struktur CsCl.
Walau
sangat jarang ditemui kristal yang 100% ionik, namun beberapa Kristal
memiliki ikatan ionik yang sangat dominan sehingga dapat disebut sebagai
Kristal ionik. Contoh: NaCl, MgO, SiO2,
LiF. Dalam kristal ionik, polihedra anion (polihedra koordinasi)
tersusun sedemikian rupa sehingga tercapai kenetralan listrik dan energi
ikat per satuan volume menjadi minimum, seimbang dengan terjadinya gaya
tolak antar muatan yang sejenis. tidak murni ionik, ikatan kovalen atau
metal menentukan juga posisi-posisi ion.
Kubus
berpusat muka adalah kubus yang dalam kristalnya satu atom bersentuhan
dengan empat atom pada lapisan atas dan empat atom pada lapisan bawah
dan empat atom pada lapisannya. akibatnya bilangan koordinasinya menjadi
12.
Kubus
berpusat badan adalah struktur yang atom pusatnya bersentuhan dengan
empat atom lapisan atas dan empat atom di lapisan bawah, akibatnya
bilangan koordinasinya menjadi 8.
Heksagonal
terjejal adalah struktur yang satu atom pusatnya bersentuhan dengan 3
atom lapisan atas, tiga atom lapisan bawah dan 6 atom pada lapisannya.
Jadi bilangan koordinasinya ada dua belas.
Pada
struktur Sesium klorida, ion sesium lebih besar (0,168 nm) dibandingkan
ion natrium. Satu ion sesium dikelilingi oleh 8 ion klorida, begitu
pula sebaliknya satu ion klorida dikelilingi oleh 8 ion sesium,
membentuk koordinasi 8:8 sesium maupun klorida secara independen
membentuk kubus sederhana dan satu on sesium terletak di pusat kubus
yang di bentuk oleh 8 ion klorida.
Pada
struktur Natrium klorida. Jari-jari ion klorida (0,181 nm) lebih besar
di banding natrium. Setiap ion natrium dikelilingi oleh enam ion klorida
dan sebaliknya, sehingga bilangan koordinasinya menjadi 6:6
Jika
bilangan koordinasi besar dan muatan kation kecil, atom-atom bisa
tersusun lebih rapat yang berarti hubungan sisi ke sisi bahkan bidang ke
bidang antar polihedron koordinasi bisa terjadi, tanpa menyebabkan
jarak antar kation terlalu dekat. Kation membentuk polihedra koordinasi
kation berbentuk oktahedron, tetrahedron tegak, ataupun tetrahedron
terbalik. Pada kristal dengan karakter ionic yang sangat dominan, posisi
kation yang menempati sebagian dari ruang sela yang tersedia adalah
sedemikian rupa sehingga terjadi jarak antar kation rata-rata menjadi
maksimal. Pada kristal yang tidak murni ionik, ikatan kovalen atau metal
menentukan juga posisi-posisi ion.
1. Bola pimpong berfungsi sebagai model atom
2. Lem berfungsi untuk melekatkan bola pimpong
E. Prosedur Kerja
1. Kubus berpusat badan
Meletakkan suatu pola sehingga dapat bersentuhan dengan 4 bola lapisan pertama
Meletakkan 4 bola pada lapisan kedua dengan lem
Meletakkan lapisan ketiga bola sehingga menyentuh lapisan kedua
Meletakkan di depan model yang telah di buat
2. Kubus Berpusat muka
Meletakkan lapisan kedua sehingga ke empat bola menyentuh bola yang ditengah
Meletakkan lapisan ketiga sehingga tepat berada di atas lapisan pertama
Merekatkan bola-bola pada tempat sentuhan
3. Heksagonal Terjejal
Meletakkan perangkat pertama sehingga bola dan bentuk ketiga tepat berada di depan pengamat
Meletakkan lapisan kedua sehingga bola berada di celah tengah lapisan pertama
Mengusahakan masing-masing bola lapisan pertama dengan 3 bola lapisan ketiga
Meletakkan lapisan ketiga sehingga tepat berada pada lapisan pertama
4. Struktur NaCl
Menyusun ketiga lapisan ion Natrium klorida berselang seling
5. Struktur CsCl
Meletakkan empat bola ukuran ¾ bola pimpong di celah kesembilan bola lapisan pertama
Meletakkan perangkat ketiga ini tepat diarah bola-bola lapisan pertama
F. Hasil Pengamatan
1. Kubus Berpusat Muka
– Bilangan koordinasi : 12
– Atom Pojok : 8
– Atom Rusuk : 0
– Atom Bidang : 6
– Atom Pusat : 0
2. Kubus Berpusat Badan
– Bilangan koordinasi : 8
– Atom Pojok : 8
– Atom Rusuk : 0
– Atom Bidang : 0
– Atom Pusat : 1
3. Heksagonal Terjejal
– Bilangan koordinasi : 12
4. Struktur NaCl
- Ion Na+
-
Bilangan Koordinasi : 6
-
Ion pusat : 0
-
Ion pojok : 8
-
Ion rusuk : 0
-
Ion bidang : 6
-
Ion Cl-
-
Bilangan koordinasi : 6
-
Ion pusat : 1
-
Ion pojok : 0
-
Ion rusuk : 12
-
Ion bidang : 0
5. Struktur CsCl
- Ion Cs+
-
Bilangan Koordinasi : 8
-
Ion pusat : 0
-
Ion pojok : 8
-
Ion rusuk : 8
-
Ion bidang : 2
-
Ion Cl-
-
Bilangan koordinasi : 8
-
Ion pusat : 0
-
Ion pojok : 8
-
Ion rusuk : 0
-
Ion bidang : 0
G. Perhitungan dan Pembahasan
a. Perhitungan
1. Kubus berpusat badan
-
Atom natrium yang mengkristal dalam bentuk kubus berpusat badan memiliki bilangan koordinasi sebanyak 8
-
% volume kubus ini ditempuh bola dalam struktur ini
-
Banyaknya atom persatuan sel
= 1/8 x pojok + ¼ rusuk + ½ bidang + banyaknya atom pusat
= (1/8 x 8) + (¼ x 0) + (½ x 0) + 1
= 1 + 0 + 0 + 1 = 2
-
Volume bola = 4/3 πr3 Volume kubus = a3 dimana a = 4πr√2
-
% volume = banyaknya atom persatuan sel x v bolav kubusx100 %
= 2 x 43πr3(4r3)3x 100 %
= 83π r364 r32√3x 100 %
= 83π64/3√3x 100 %
= 83×3,1412,31 x100 %
= 2,67 x 3,1412,31 x 100 %
= 8,383812,31
= 0,68 x 100 %
= 68 %
2. Kubus berpusat muka
1) Atom tembaga yang mengkristal dalam bentuk kubus berpusat muka memiliki bilangan koordinasi = 12
2) Banyaknya atom persatuan sel
= 1/8 x pojok + ¼ rusuk + ½ bidang + banyaknya atom pusat
= (1/8 x 8) + (¼ x 0) + (½ x 6) + 0
= 1 + 0 + 3 + 0 = 4
3) % volume kubus yang ditempuh bola dalam struktur ini
-
Volume bola = 4/3 πr3 Volume kubus = a3 dimana a = 4πr√2
-
% volume = banyaknya atom persatuan sel x v bolav kubusx100 %
= 4 4/3πr3(4r/√2)3x 100 %
= 163π r364 r3/2√2 x 100 %
= 163π 64 /2√2x 100 %
= 163 3,1422,63x 100 %
= 16,7422,62 x 100 %
= 0,74 x 100 %
= 74 %
3. Heksagonal terjejal
1) Jumlah bola yang dapat menyentuh setiap bola dalam struktur heksagonal terjejal adalah = 12 bola
2) Perbedaan struktur heksagonal terjejal dengan kubus berpusat muka :
-
Jumlah rusuk pada heksagonal = 18, pada kubus berpusat muka = 12
-
Pada heksagonal ion pojok tidak ada sedangkan pada kubus berpusat muka ada 8
4. Struktur NaCl
-
Jumlah ion Na+ persatuan sel
= 1/8 x pojok + ¼ rusuk + ½ bidang + banyaknya atom pusat
= (1/8 x 8) + (¼ x 0) + (½ x 6) + 0
= 1 + 0 + 3 + 0 = 4
-
Jumlah ion Cl- yang terdapat dalam satuan sel
= 12 x ¼ rusuk + 1 = 3 + 1 = 4
-
Jarak antara pusat ion Na+ dan Cl- (R)
R Ion Na+ = 1,18 Ǻ , R Ion Cl- = 1,64 Ǻ
R = 1 (1,18 Ǻ) + 1 (1,64) = 2,82 Ǻ
-
Bilangan koordinasi setiap ion
Ion Na+ = 6 , Ion Cl- = 6
5. Struktur CsCl
-
Jumlah ion Cs+ persatuan sel
= 1/8 x pojok + ¼ rusuk + ½ bidang + banyaknya atom pusat
= (1/8 x 8) + (¼ x 8) + (½ x 2) + 0
= 1 + 2 + 1 + 0 = 4
-
Jumlah ion Cl- yang terdapat dalam satuan sel
= 1/8 x pojok + ¼ rusuk + ½ bidang + banyaknya atom pusat
= (1/8 x 8) + (¼ x 0) + (½ x 0) + 0
= 1 + 0 + 0 + 0 = 1
b. Pembahasan
Dengan
menggunakan bola pimpong, kita dapat mempelajari dengan mudah bagaimana
atom atau ion dalam kristal zat padat. Pada percobaan menggunakan bola
pimpong ini yang di bahas adalah Kubus berpusat badan, Kubus berpusat
muka, Struktur NaCl, dan Struktur CsCl.
Sel satuan Kristal tidak terisi penuh oleh atom atau ion, tetapi ada
ruang kosong. Besar ruang yang terisi bergantung pada jenis partikel dan
jenis kristalnya. Untuk menghitung jumlah partikel dalam sel satuan,
kita harus membayangkan seolah-olah atom dibelah menjadi beberapa
bagian, karena partikel itu milik beberapa sel satuan. Di sini akan
dibahas jumlah partikel struktur Kristal.
1. Kubus Berpusat Badan
Pada kubus berpusat badan, terdapat jumlah atom keseluruhan sebanyak 9
buah. Kubus berpusat badan mempunyai bilangan koordinasi 8, atom pusat 1
atom pojok 8, dan tidak memiliki atom rusuk serta bidang. Satuan sel
yang dimiliki kubus berpusat badan adalah 1/8 x pojok + ¼ x rusuk + ½
bidang + banyaknya atom pusat. Tiap partikel pojok di bagi 8, karena
partikel pojok tersebut merupakan milik 8 kubus, di atas dan di bawah.
Partikel rusuk di bagi 4 karena partikel rusuk tersebut adalah milik 4
kubus buah kubus, atom bidang di bagi 2 karena atom bidang adalah milik 2
buah kubus.
2. Kubus berpusat muka
Jumlah atom yang terdapat pada kubus antara lain bilangan koordinasi
12, atom pojok 8, atom bidang 6, tetapi tidak memiliki atom rusuk dan
atom pusat. Kubus berpusat muka tidak meiliki atom rusuk dan atom pusat.
Sama seperti Kubus berpusat badan, Satuan sel yang dimiliki kubus
berpusat muka adalah 1/8 x pojok + ¼ x rusuk + ½ bidang + banyaknya atom
pusat. Tiap partikel pojok di bagi 8, karena partikel pojok tersebut
merupakan milik 8 kubus, di atas dan di bawah. Partikel rusuk di bagi 4
karena partikel rusuk tersebut adalah milik 4 kubus buah kubus, atom
bidang di bagi 2 karena atom bidang adalah milik 2 buah kubus. Pada
perhitungan di dapat bahwa satuan sel kubus berpusat muka adalah 4.
3. Heksagonal terjejal
Berdasarkan hasil pengamatan, pada struktur heksagonal terjejal
diperoleh bilangan koordinasi 12, enam dalam satu lapisan, di tambah 3
di lapisan atas, dan 3 di lapisan bawah.
4. Struktur NaCl
Kristal Natrium klorida berbentuk kubus berpusat muka. Dalam struktur
NaCl masing-masing ion mempunyai bilangan koordinasi 6. Ion Na+ tidak ada pada rusuk dan pusat, ion pojok ada 6 dan ion bidang 6, sedangkan ion Cl-
memiliki atom 12 pada rusuk, 1 atom pusat. Satuan sel yang dimiliki
struktur NaCl adalah 1/8 x pojok + ¼ x rusuk + ½ bidang + banyaknya atom
pusat. Dalam hasil perhitungan di dapat 4 satuan kubus.
5. Struktur CsCl
Sesium klorida (CsCl) berbeda dengan NaCl, CsCl membentuk kubus
berpusat badan. Setiap ion pada sesium klorida dikelilingi oleh 8 ion
dengan muatan yang berlawanan. Pada sesium klorida ion Cs+ memiliki bilangan koordinasi 8, ion pojok 8, ion rusuk 8, dan ion bidang 2. Sedangkan ion Cl- memiliki bilangan koordinasi 8, dan ion pojok 8.
H. Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan pada percobaan ini dapat disimpulkan bahwa :
-
Struktur kristal zat padat ada beberapa macam, dan yang di amati dalam percobaan antara lain adalah kubus berpusat muka, kubus berpusat badan, dan heksagonal terjejal.
-
Struktur NaCl adalah kubus berpusat muka dan CsCl adalah kubus berpusat badan.
-
Dengan menggunakan bola pimpong, dapat mempermudah kita untuk mengamati model dari atom atau ion dalam zat padat yang membentuk struktur Kristal.
I. Kemungkinan Kesalahan
- Kurang terampilnya praktikan dalam merangkai model atom berdasarkan ion (warna yang berbeda)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar